Salah satu kebutuhan manusia
adalah spiritual, di STIKESMI, PRODI S1 kep sepiritual trmasuk dalam mata
kuliah KDK 1.
DEFINISI SPIRITUALITAS
Spiritual adalah kebutuhan dasar dan
pencapaian tertinggi seorang manusia dalam kehidupannya tanpa memandang suku
atau asal-usul. Kebutuhan dasar tersebut
meliputi: kebutuhan fisiologis, keamanan dan keselamatan, cinta kasih, dihargai
dan aktualitas diri. Aktualitas diri merupakan sebuah tahapan Spiritual seseorang, dimana berlimpah dengan
kreativitas, intuisi, keceriaan, sukacita, kasih sayang, kedamaian, toleransi,
kerendahatian serta memiliki tujuan hidup yang jelas (Maslow 1970, dikutip dari
Prijosaksono, 2003).
Spiritual adalah keyakinan dalam
hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta (Hamid, 1999).
Spiritual juga disebut sebagai sesuatu
yang dirasakan tentang diri sendiri dan hubungan dengan orang lain, yang dapat
diwujudkan dengan sikap mengasihi orang lain, baik dan ramah terhadap orang
lain, menghormati setiap orang untuk
membuat perasaan senang seseorang.
Spiritual adalah kehidupan, tidak hanya doa, mengenal dan mengakui Tuhan
(Nelson, 2002).
Menurut Mickley et al (1992)
menguraikan Spiritual sebagai suatu yang
multidimensi yaitu dimensi eksitensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial
berfokus pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama lebih berfokus
pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Spiritual sebagai konsep
dua dimensi, dimensi vertikal sebagai hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha
Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal adalah
hubungan dengan diri sendiri, dengan oranglain dan lingkungan. Terdapat
hubungan terus-menerus antara dua dimensi tersebut (Stoll, 1989; dikutip dari
Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995).
Beberapa istilah yang membantu dalam
pemahaman tentang spiritual adalah : kesehatan spiritual adalah rasa
keharmonisan saling kedekatan antara diri dengan orang lain, alam, dan
lingkungan yang tertinggi (Hungelmann et al, 1985 dalam Potter & Perry,
1995). Ketidakseimbangan spiritual
(Spirituality Disequilibrium) adalah sebuah kekacauan jiwa yang terjadi
ketika kepercayaan yang dipegang teguh tergoncang hebat. Kekacauan ini
seringkali muncul ketika penyakit yang mengancam hidup berhasil didiagnosis
(Taylor, 2002 dikutip dari Young, 2007).
Spiritualitas adalah hubungannya dengan
Yang Maha Kuasa dan Maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut
oleh individu.
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi
aspek-aspek :
1) Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui
atau ketidakpastian dalam kehidupan,
2) Menemukan arti dan tujuan hidup,
3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan
diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.
Mempunyai kepercayaan atau keyakinan
berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau
seseorang.Konsep kepercayaan mempunyai dua pengertian. Pertama kepercayaan
didefinisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti Islam,
Kristen, Budha, dan lain-lain. Kedua, kepercayaan didefinisikan sebagai sesuatu
yang berhubungan dengan Ketuhanan, Kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai
wewenang atau kuasa, sesuatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan
(belief) dan keyakinan sepenuhnya (action), harapan (hope), harapan merupakan
suatu konsep multidimensi, suatu kelanjutan yang sifatnya berupa kebaikan, dan
perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang kurang menyenangkan. Harapan
juga merupakan energi yang bisa memberikan motivasi kepada individu untuk
mencapai suatu prestasi dan berorientasi kedepan.Agama adalah sebagai sistem
organisasi kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkapkan
dengan jelas secara lahiriah mengenai spiritualitasnya.Agama adalah suatu sistem
ibadah yang terorganisir atu teratur.
Definisi spiritual setiap individu
dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan
ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang
berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal
(hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan transpersonal (hubungan yang
tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan
kekuatan tertinggi). Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi kesehatan
spiritual, kebutuhan spiritual, dan kesadaran spiritual.Dimensi spiritual
merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur
psikologikal, fisiologikal, atau fisik, sosiologikal dan spiritual.
Kata spiritual sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari.Untuk memahami pengertian spiritual dapat dilihat dari
berbagai sumber. Menurut Oxford English Dictionary, untuk memahami makna kata
spiritual dapat diketahui dari arti kata-kata berikut ini : persembahan,
dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi fisik, perasaan atu pernyataan
jiwa, kekudusan, sesuatu yang suci, pemikiran yang intelektual dan berkualitas,
adanya perkembanga pemikiran danperasaan, adanya perasaan humor, ada perubahan
hidup, dan berhubngan dengan organisasi keagamaan. Sedangkan berdasarkan
etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu
menggerakkan serta memimpin cara berpikir dan bertingkah laku seseorang.
Berdasarkan konsep keperawatan, makna
spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata : makna, harapan, kerukunan, dan
sistemkepercayaan (Dyson, Cobb, Forman,1997). Dyson mengamati bahwa perawat
menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan dengan seseorang dengan
dirinya sendiri, orang lain dan dengan Tuhan. Menurut Reed (1992) spiritual
mencakup hubungan intra, inter, dan transpersonal. Spiritual juga diartikan
sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehidupannya dan
dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam hubungannya dengan
diri sendiri, orang lain, alam ,dan Tuhan (Dossey & Guazetta, 2000).

saya dipaksa sama yang punya blog, disuruh ngomen
BalasHapus